Rabu, 30 November 2011

HERNIA


 

HERNIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS

Mata Kuliah : Reproduksi dan Embriologi

Dosen Pengampu : Dr. Dewi Cahyani,MM M,P.d

 

Logo IAIN CIREBON

 

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh

ANDRI

NIM : 58461205

 

JURUSAN TARBIYAH BIOLOGI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) SYEKH NURJATI

CIREBON

2010

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Masyarakat indonesia sudah banyak mengetahui banyak hal tentang hernia namun mereka belum mengetahui apa yang menyebabkan penyakit ini dan mereka juga belum tahu cara mengatasai hernia itu seperti apa. Kebanyakan masyarakat indonesia ketika mengalami penyakit her nia ini mereka pergi berobat ke tukang urut hal ini disebabkan karena ongkos atau biaya pengobatan relatif murah jika dibandingkan dengan berobat ke dokter.  Inilah yan g membuat mereka tidak mau pergi kerumah sakit ataupun puskesmas untuk menanyakan hala tersebut

1.2   Rumusan Masalah

a.       Apa Definisi Hernia

b.      Ada Berapa Macam Hernia

c.       Bagaimana Faktor Penyebab dari hernia

d.      Bagaimana Ciri-ciri Gejala penyakit Hernia

e.       Bagaimana Cara  Mendeteksi dan Menangani Hernia

1.3   Tujuan

a.       Mengetahui Definisi Hernia

b.      Mengetahui Ada Berapa Macam Hernia

c.       Mengetahui Faktor Penyebab dari hernia

d.       Mengetahui Ciri-ciri Gejala penyakit Hernia

e.        Mengetahui Cara  Mendeteksi dan Menangani Hernia

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

a.      Definisi hernia

Hernia atau turun berok selama ini lebih dikenal sebagai penyakit pria, karena hanya kaum pria yang mempunyai bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung fungsi alat kelaminnya. Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma dan masih banyak lagi nama lainnya.

b.      Beberapa Jenis Hernia

Secara umum ada dua jenis hernia, yaitu internal dan eksternal.


Ø   Hernia internal
Berada dalam tubuh dan tidak bisa dilihat secara kasat mata. Contohnya hernia diafragmatika dimana hernia terjadi akibat adanya celah di diafragma (otot pemisah antara bagian perut dengan dada) karena pembentukan diafragma yang tidak sempurna. Contoh lainnya adalah hernia hiatal esofagus, yaitu hernia terjadi melalui celah masuknya esofagus yang masuk dari rongga dada, serta banyak lagi jenis lainnya.
Ø  Hernia eksternal.
 Dari jenis hernia ini yang paling sering dijumpai adalah hernia inguinalis yang muncul di lipat paha dan hernia umbilikalis yang muncul di daerah pusar. Bayi umumnya mengalami hernia eksternal yang bisa dideteksi secara kasat mata karena terlihat secara langsung
Hernia Inguinalis
Meskipun lebih sering di temukan pada laki-laki, hernia ini juga berpotensi menyerang wanita. Hernia ini akan mengembangkan dan membuka celah di dinding otot perut bagian bawah atau selangkangan, di wilayah Mycopectineal Orifice. Akibatnya isi perut seperti usus, dapat menonjol melalui celah dan menyebabkan rasa sakit. Hernia inguinalis terletak di perut bagia bawah (sisi kanan, kiri atau keduanya), tepat diatas lipatan kaki, berdekatan dengan daerah kemaluan.
Hernia Umbilikalis
Juga dikenal dengan “Paraumbilical hernia”. Hernia jenis ini terjadi di dalam dan sekitar kawasan umbilicus (pusar). Tanda-tandanya adalah rasa sakit pada atau dekat dengan daerah pusar. Walaupun lebih sering muncul pada saat atau sesudah lahiran, hernia ini juga dapat terjadi setiap saat. Pada bayi, hernia ini secara bertahap terjadi pada umur 3 atau 4 tahun.
Hernia Epigastrika
Hernia yang berkembang di daerah pertengahan perut atas, sepanjang garis yang ditarik dari titik tulang dada ke umbilicus. Hernia ini biasanya berukuran kecil dan terlokalisasi. Hernia ini lebih sering menyebabkan rasa sakit dibanding lainnya.

Hernia Insisional atau Ventral

Dapat terjadi di daerah manapun sebelum insisi bedah dan ukurannya bervariasi dari yang kecil, yang sangat besar dan kompleks. Hernia ini terjadi sebagai akibat gangguan di sepanjang atau sekitar area dinding abdomen yang dijahit. Hernia ini hadir sebagai tonjolan di dekat daerah bekas luka sayatan. Hampir semua operasi perut dapat menyebabkan hernia insisional. Hernia di daerah ini mudah sekali kambuh jika tidak ditangani dengan benar. Perbaikan yang biasa dilakukan adalah menggunakan mesh Hernia.
Hernia Femoral
Seperti hernia inguinalis, hernia femoral berkembang di daerah pangkal paha. Bedanya, hernia jenis ini lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pada laki-laki. Hal ini sangat berkaitan dengan bentuk panggul wanita yang lebih besar disbanding laki-laki. Hernia femoral juga berkembang pada lipatan kaki, tetapi di daerah yang agak rendah dari pada hernia inguinalis. Kenyataannya, sangat sulit membedakan kedua hernia tersebut secara klinis. Seringkali hernia femoral terjadi secara simultan dengan hernia inguinalis. Hal ini sangat rentan menjadi komplikasi sumbatan dan pencekikan. Oleh karena itu, penanganan sesegera mungkin sangat disarankan sebelum komplikasi tersebut terjadi.



c.       Faktor Penyebab Hernia
Pada bayi dan anak-anak, hernia merupakan keadaan bawaan sejak lahir (kongenital) dan berisi cairan. Jadi bukan hernia inguinalis pada umumnya yang berisi bagian usus. Hernia pada anak-anak terjadi karena hubungan antara rongga perut dan kantung kemaluan, yang merupakan tempat testis bergerak turun dari rongga perut ke kantung kemaluan ketika anak masih dalam kandungan, tetap ada.
Pada orang dewasa, hernia terjadi karena dua faktor utama.Pertama, adanya otot dinding rongga, misalnya perut, yang lemah. Kedua, dorongan yang menyebabkan tekanan di dalam rongga perut meningkat. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi pada usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah. Sejalan dengan bertambahnya umur, organ dan jaringan tubuh mengalami proses degenerasi. Pada wanita, kegemukan juga dapat memungkinkan timbulnya daerah yang lemah. Keadaan-keadaan itu, jika ditambah dengan faktor kedua tadi, dapat mengakibatkan usus terdorong ke dalam "daerah perbatasan" yang lemah tadi dan menonjol ke luar.
Pendapat lain menyatakan, kebiasaan merokok, penyakit yang mengenai jaringan ikat, dan penyakit gula (diabetes melitus) juga dapat mempengaruhi timbulnya hernia. Ketiganya berkaitan dengan gangguan metabolisme pada jaringan ikat.
Hernia ringan bisa bersifat reponibel, yaitu bagian usus yang keluar dapat masuk kembali ke rongga perut jika penderita berbaring atau didorong sendiri oleh penderita. Yang celaka bila hernia sudah masuk ke tahap selanjutnya, yang ireponibel. Pada tahapan ini isi hernia yang keluar tidak bisa masuk kembali meskipun didorong dari luar.
Kita juga perlu waspada jika cincin hernia berdiameter kecil. Pasalnya, bila sudah ada usus yang keluar, dengan tekanan rongga perut yang bertambah, bagian usus dapat keluar lebih banyak lagi dari lubang itu. Bila terus berlanjut, bisa menjadi hernia inkaserata, yakni bagian usus yang terjebak tidak dapat kembali. Atau menjadi hernia strangulata karena usus yang terjebak tadi dapat mengalami pembusukan dan mati karena tidak mendapat pasokan darah.
Bagian hernia terdiri dari cincin, kantong, dan isi hernia itu sendiri. Isi hernia yaitu usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). Bila ada bagian yang lemah dari lapisan otot dinding perut, maka usus dapat keluar ke tempat yang tidak seharusnya, yakni bisa ke diafragma (batas antara perut dan dada), bisa di lipatan paha, atau di pusar. Umumnya hernia tidak menyebabkan nyeri. Namun, akan terasa nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Infeksi akibat hernia menyebabkan penderita merasakan nyeri yang hebat, dan infeksi tersebut akhirnya menjalar dan meracuni seluruh tubuh. Jika sudah terjadi keadaan seperti itu, maka harus segera ditangani oleh dokter karena dapat mengancam nyawa penderita.Hernia dapat terjadi pada semua umur, baik tua maupun muda. Pada anak-anak atau bayi, lebih sering disebabkan oleh kurang sempurnanya procesus vaginalis untuk menutup seiring dengan turunnya testis atau buah zakar. Biasanya yang sering terkena hernia adalah bayi atau anak laki-laki. Pada orang dewasa, hernia terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dalam rongga perut dan kelemahan otot dinding perut karena faktor usia.
Tekanan dalam perut yang meningkat dapat disebabkan oleh batuk yang kronik, susah buang air besar, adanya pembesaran prostat pada pria, serta orang yang sering mengangkut barang-barang berat.Penyakit hernia akan meningkat sesuai dengan penambahan umur. Hal tersebut dapat disebabkan oleh melemahnya jaringan penyangga usus atau karena adanya penyakit yang menyebabkan tekanan di dalam perut meningkat.








  1. Gejala Penyakit Hernia 
Gejala khususnya muncul berdasarkan berat-ringan hernia:


  1. Reponible
 Benjolan di daerah lipat paha atau umbilikus tampak keluar masuk (kadang-kadang terlihat menonjol, kadang-kadang tidak). Benjolan ini membedakan hernia dari tumor yang umumnya menetap. Ini adalah tanda yang paling sederhana dan ringan yang bisa dilihat dari hernia eksternal. Bisa dilihat secara kasat mata dan diraba, bagian lipat paha dan umbilikus akan terasa besar sebelah. Sedangkan pada bayi wanita, seringkali ditemukan bahwa labianya besar sebelah. Labia adalah bagian terluar dari alat kelamin perempuan.
2. Irreponible
Benjolan yang ada sudah menetap, baik di lipat paha maupun di daerah pusat. Pada hernia inguinalis misalnya, air atau usus atau omentum (penggantungan usus) masuk ke dalam rongga yang terbuka kemudian terjepit dan tidak bisa keluar lagi. Di fase ini, meskipun benjolan sudah lebih menetap tapi belum ada tanda-tanda perubahan klinis pada anak.
3. Incarcerata
Benjolan sudah semakin menetap karena sudah terjadi sumbatan pada saluran makanan sudah terjadi di bagian tersebut. Tak hanya benjolan, keadaan klinis bayi pun mulai berubah dengan munculnya mual, muntah, perut kembung, tidak bisa buang air besar, dan tidak mau makan.
4. Strangulata
 Ini adalah tingkatan hernia yang paling parah karena pembuluh darah sudah terjepit. Selain benjolan dan gejala klinis pada tingkatan incarcerata, gejala lain juga muncul, seperti demam dan dehidrasi. Bila terus didiamkan lama-lama pembuluh darah di daerah tersebut akan mati dan akan terjadi penimbunan racun yang kemudian akan menyebar ke pembuluh darah. Sebagai akibatnya, akan terjadi sepsis yaitu beredarnya kuman dan toxin di dalam darah yang dapat mengancam nyawa si bayi. Sangat mungkin bayi tidak akan bisa tenang karena merasakan nyeri yang luar biasa.




         Sebenarnya sudah banyak masyarakat yang tahu tentang gejala awal penyakit hernia, namun seringkali tidak menyadarinya. Pada awalnya, gejala yang dirasakan oleh penderita adalah berupa keluhan benjolan di lipatan paha. Biasanya akan timbul bila berdiri, batuk, bersin, mengejan atau mengangkat barang-barang berat. Benjolan dan keluhan nyeri itu akan hilang bila penderita berbaring.
Hernia dapat berbahaya bila sudah terjadi jepitan isi hernia oleh cincin hernia. Pembuluh darah di daerah tersebut lama-kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun. Jika dibiarkan terus, maka racun tersebut akan menyebar ke seluruh daerah perut sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi di dalam tubuh.

           Sebenarnya tidak semua hernia harus dioperasi. Bila jaringan hernia masih dapat dimasukkan kembali, maka tindakannya adalah hanya menggunakan penyangga atau korset untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi. Pada anak-anak atau bayi, reposisi spontan dapat terjadi karena cincin hernia pada anak lebih elastis. Bila sudah tidak dapat direposisi, maka satu-satunya tindakan yang harus dilakukan adalah melalui operasi.






e. Cara  Mendeteksi dan Menangani Hernia

Ø  Merasakan tonjolan
Yang perlu diketahui, awam hanya dapat mendeteksi hernia eksternal, karena hernia internal terjadi dalam tubuh dan sulit dideteksi. Mendeteksi keberadaan hernia pada orang dewasa juga jelas lebih mudah ketimbang pada bayi. Ketika buang air misalnya, orang dewasa bisa merasakan adanya tonjolan di bagian perut yang umumnya lebih terasa. Namun pada bayi, meskipun terasa ada yang tidak nyaman pada tubuhnya, ia tidak bisa mengungkapkannya dengan jelas.
Itulah mengapa hernia pada bayi lebih sulit dideteksi sehingga memerlukan ketelitian orang tua. Walaupun sulit, lihat dan rabalah bagian lipat paha atau pusar si bayi. Hernia eksternal umumnya akan diketahui dari munculnya benjolan di bagian tersebut.

Ø  Mengamati gejala
Gejala klinis yang biasa muncul tak berbeda jauh dari penyakit-penyakit pada umumnya, seperti mual muntah, susah makan, dan tubuh demam. Lantaran itulah, Cosmas mengimbau orang tua agar segera membawa bayinya ke dokter saat melihat gejala-gejala tadi, agar diagnosa penyakit si kecil dapat segera ditegakkan.

Ø  Menangani Hernia
Berhubung proses peningkatan dari satu fase ke fase berikutnya terjadi cukup cepat, menyarankan, bawalah  ke dokter begitu terlihat gejala awal hernia. Bila memang positif, meskipun masih sangat ringan,  harus segera dioperasi untuk mencegah tahap gangguan yang lebih berat. "Operasi yang biasa dilakukan adalah herniotomi untuk memotong kantung hernia kemudian diikat
Namun sebelumnya, saat pemeriksaan, dokter akan melakukan palpasi atau meraba isi hernia dengan ujung jarinya, apakah masih dapat dimasukkan kembali ke dalam perut atau tidak.
Meskipun kejadiannya jarang, setelah operasi sebaiknya waspadai
kemungkinan kambuhnya hernia. Bila kekambuhan terjadi dalam beberapa bulan atau setahun, hal ini mungkin merupakan akibat dari pembedahan yang dilakukan


BAB III
KESIMPULAN
Hernia atau turun berok selama ini lebih dikenal sebagai penyakit pria, karena hanya kaum pria yang mempunyai bagian khusus dalam rongga perut untuk mendukung fungsi alat kelaminnya. Berdasarkan penyebab terjadinya, hernia dapat dibedakan menjadi hernia bawaan (congenital) dan hernia dapatan (akuisita). Sedangkan menurut letaknya, hernia dibedakan menjadi hernia inguinal, umbilical, femoral, diafragma
Pada bayi dan anak-anak, hernia merupakan keadaan bawaan sejak lahir (kongenital) dan berisi cairan. Jadi bukan hernia inguinalis pada umumnya yang berisi bagian usus. Hernia pada anak-anak terjadi karena hubungan antara rongga perut dan kantung kemaluan, yang merupakan tempat testis bergerak turun dari rongga perut ke kantung kemaluan ketika anak masih dalam kandungan, tetap ada. Pada orang dewasa, hernia terjadi karena dua faktor utama.Pertama, adanya otot dinding rongga, dan Kedua, dorongan yang menyebabkan tekanan di dalam rongga perut meningkat. Biasanya hernia pada orang dewasa ini terjadi pada usia lanjut, karena pada umur tua otot dinding rongga perut melemah
Gejala khususnya muncul berdasarkan berat-ringan hernia:  Benjolan di daerah lipat paha atau umbilikus tampak keluar masuk (kadang-kadang terlihat menonjol, kadang-kadang tidak). Benjolan ini membedakan hernia dari tumor yang umumnya menetap. Ini adalah tanda yang paling sederhana dan ringan yang bisa dilihat dari hernia eksternal. Hernia ini sebenarnya tidak berbahaya namun perlu diwaspadai karena dapat terjadi jepitan isi hernia oleh cincin hernia. Maka pembuluh darah di daerah tersebut lama-kelamaan akan mati dan akan terjadi penimbunan racun.
Menangani Hernia Berhubung proses peningkatan dari satu fase ke fase berikutnya terjadi cukup cepat, menyarankan, bawalah  ke dokter begitu terlihat gejala awal hernia. Bila memang positif, meskipun masih sangat ringan, harus segera dioperasi untuk mencegah tahap gangguan yang lebih berat. "Operasi yang biasa dilakukan adalah herniotomi untuk memotong kantung hernia kemudian diikat


DAFTAR PUSTAKA
Ø  ^. Bittner JG, Edwards MA, Shah MB, MacFadyen BV, Mellinger JD. Bittner JG, Edwards MA, MB Shah, BV Macfadyen, Mellinger JD. Mesh-free laparoscopic Spigelian hernia repair. perbaikan Mesh-bebas hernia laparoskopi Spigelian. Am Surg 2008; 74(8):713-720. Am Surg 2008; 74 (8) :713-720.
Ø  http://www.emedicinehealth.com/hernia/page4_em.htm . Retrieved 2010-05-24 . Diperoleh 2010/05/24.  
.  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar