Rabu, 30 November 2011

LAPORAN GENETIKA




LAPORAN GENETIKA
IMITASI PERSLANGA MONOHIBRID
DiAjukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah: Genetika
Dosen Pengampu: Ria Yulia Gloria M,Pd


DISUSUN OLEH
                                                Nama : ANDRI
                                                Nim     : 58461205
                                                Kelas   : IPA_BIOLOGO_B/ V
                                                Kelompok:  V
                                                Ast.Praktikum: LULUS L.

LABORATORIUM BIOLOGI
INSTITUT TINGGI AGAMA ISLAN NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2010
BAB II
 HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.1 HASIL PENGAMATAN
KODOMINAN RATA-RATA KELAS

KELOMPOK
PERBANDINGAN
1
2
3
4
5
6
Jumlah
4,6   :  1
3,6   :  1
5,9   :  1
3,2   :  1
11,5 :  1
2,7   :  1
30,9  : 6
Rata-rata               5,5 : 1


KODOMAIN SEBAGIAN
KELOMPOK
PERBANDINGAN
1
2
3
4
5
6
Jumlah
1,5 : 2,8 :  1
1,4 : 2,7 :  1,2
2,4 : 2,8 : 1
1    : 3,3 : 1,4
4    : 7,5 : 1
1,5 : 2,8 : 1,3
11,8 : 22,3 : 1,3
Rata-rata               1,7 ; 3,2 : 1



Ambilan
Genotif
Fenotif
Nisbah fenotif
Frekuensi percobaan
Merah-Merah
Merah-Putih
Putih-Putih
MM
Mm
mm
Warna Merah
Warna Merah Muda
Warna Putih

7
16
2
Total
IIIII II
IIIIIIIIIIIIII
II
25
Catatan dilakukan percobaan dua kali dan hasilnya sama  tetapi frekuensinya beda dan totalnya 50





1.2 PEMBAHASAN

            Pada praktikum genetika tentang imitasi persilangan Monohibrid Yang mana bahan sebagai gametnya berupa kancing warna merah untuk jantan dan warna putih untuk betina. Pada saat percobaan pertama kodominan penuh  masing-masing gamet dimasukkan kedalam pilibag kemudian polibag itu dikocok-kocok hingga semua acak.
            Pada percobaan kodomain penuh : Tanaman mawar bunganya berwana Merah Dilambangkan dengan Kancing warna Merah disilangkan dengan Tanaman mawar bunganya berwarna putih   Dilambangkan dengan Kancing warna putih  . F1 semuanya Berbunga Merah. Kemudian F1 dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri . Hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berwarna Merah  dan berwana putih  dengan perbandingan 3 : 1. Persilangan ini dapat dilihat dalam bagan berikut : 
Parental 1 (P1)
Mawar   berbunga Merah
>< 
Mawar  Berbunga Putih

Genotipe
MM
>< 
mm
Fenotipe
Merah

Putih
Gamet
M dan M

m dan m
Filial (F1)

Mm
Fenotipe : Bunga mawar Berwarna Merah
          Gamet
Gamet
M
M
M
MM  (Merah) .1
Mm  (Merah  .2
m
Mm  (Merah) .3
mm  (Putih)  .4




            Pada persilangan ini , gen untuk faktor Warna Merah (M) dominan terhadap gen untuk faktor Warna putih  (m). Maka Individu bergenotipe Mm (no. 2 dan 3) akan memiliki fenotipeWarna Merah.Perbandingan fenotipe F2 pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah : Bunga mawar berwarana merah : bunga mawar berwarna putih  = 3 : 1. Ini merupakan sebagai landasan dari persilangan monohybrid (hokum mendel 1).  Pada percobaan ini didapatkan data sebagai berikut.
Ambilan
Genotif
Fenotif
Nisbah fenotif
Frekuensi percobaan
Merah-Merah
Merah-Putih
Putih-Putih
MM
Mm
mm
Warna Merah
Warna Merah Muda
Warna Putih

7
16
2
Total
IIIII II
IIIIIIIIIIIIII
II
25

Catatan dilakukan percobaan dua kali dan hasilnya sama tetapi frekuensinya beda dan totalnya 50
            Dari data yang diperoleh ternyata Warna Merah  sifat yang nampak dari luar yang disebut dengan fenotif sedangkan lambang dari MM ini adalah gen homozigot perpaduan antara dua gen yang dominan (M) dan (M) yang merupakan hasil perpaduan sel kelamin yang menentukan sifat individu. MM merupakan Genotif sifat yang tidak nampak dari luar atau tertutupi. Genotif ini merupakan sifat atau karakter yang ditentukan oleh gen. ada yang menyebut genotif sebagi factor bakat atau pembawaan. Sifatnya menurun  dan diwariskan kepada keturunannya. Akan tetapi pengaruh genotif tidak selalu menampakakn hasilnya sebab sangat bergantung pada lingkungannya. Ini memilki frekuensi sebanyak 7 buah. Warna merah Muda yang dilambangkan dengan Mm, Mm ini merupakan gen yang heterozigot perpaduan antara gen dominan (M) dengan gen resesif (m). Mm mempunyai frekuensi sebanyak 16 sedangkan Warna putih yang dilambangakan dengan mm merupakan gen Homozigot yang resesif  perpadua antara dua gen  resesif (m) dan (m)yang merupakan hasil perpaduan dari sel kelamin,  frekuensinya Cuma 2 buah dari 25. Dari hasil yang ada dapat dibuat perbandingannya yaitu 7 : 16 : 2 kemudian dibagi 2 sepaya menjadi sederhana hasilnya 3,5 : 8 : 1. Catatan disni terdapat warna merah muda atau Mm disini kita jadikan satu dengan warna merah karena Gen M lebih dominan dibandingakan dengan gen m sehingga perbandingannya yaitu 11,5 : 1. Dari hasil percobaan ini tidak membuktikan bahwa hokum mendel 1 ini terbukti dengan perbandinganya 3 : 1 hal ini terjadi karena pada saat pengambilan kami praktikan kurang teliti, kancingnya terselip diantara sela-sela polibag selain itu juga   kalau kita lihat dialam yang sebenanya tentang fenotif bahwasannya gen itu Cuma sedikit sekitar 30 % sedangkan lingkungan sangat besar sekali pengaruhnya sekitar 70 %. Semua itu bisa kita lihat pada fenoma kambing gunung yang ada diluar negeri. kambing gunung itu bisa naik pohon yang tinggi untuk memperolah makannya artinya kambing itu berdaptasi dengan lingkunganya untuk mempertahankan hidupnya supaya tidak terjadi seleksi alam hal itu disebabkan karena factor lingkunganya.
            Pada kodomain sebagian angka angka nisbat 3 tersebut memecah (=bersegregasi)menjadi (1+3) yaitu 1 menunjukan angka nisbat fenotif Homozigot Dominan berwana Merah dilambangkan dengan MM (genotifnya ) jika dianoligakn kancing-kancing tersebut menjadi bunga berwarna merah dan 2 angka nisbat menunjukan fenotif Hetrozigaot yang dilambangkan dengan Mm dan berwarna merah muda jika kancingnya dianalogikan kedalam bunga yang mawar maka berwarna merah muda. Warna merah diatur oleh gen berkodominan tidak penuh. Bila fenotif resesif berasal dari bunga yang warna putih jika kancing ini dianlogikan kedalam  bunga atau tanama yang mana genotifnya mm, dari kata White, maka segregasi akan mengahasilkan {(1+2)}n yaitu 1 bunga warna merah:2 bunga berwarna merah muda :1 bunga putih (1:2:1). Warna merah muda merupakan fenotif heterozigot(Mm).
            Jelaslah terjadi perbedaan nisbat fenotif pada kedua sifat kodominan, karena munnculnya sifat hetrozigot.(=dihibrid) pada kodominan sebagian. Pada kodomain penuh sukar menduga genotif heterozigot dari fenotifnya. Sebagai contoh pada percobaan kancing jika dianalogikan kedalam kehidupan sehari-hari missal warna Merah pada tanaman bunga mawar yang man fenotifnya bunga mawar ini warnanya merahakan selalu menimbulakan pertanyaan apakah warna pada bunga mawar merah berasal dari genotif dominan MM atau genotif Heterozigot Mm.
Sebalinya pada kodomaian sebagian seperti pada percobaan kancing yang mana jika dianalogikan kedlam tanaman bunga mawar, selalu dapat ditetapkan bahwa fenotif bunga merah adalah genotif dari WW, bunga berwarna merah muda berasala dari genotif Mm dan bunga putih dari genotif mm.
           





BAB III
PENUTUP
1.1              KESIMPULAN
            Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tentang imitasi persilangan monohybrid dpat disimpulakan bahwa: Dari hasil percobaan ini tidak membuktikan bahwa hokum mendel 1 ini terbukti dengan perbandinganya 3 : 1 hal ini terjadi karena pada saat pengambilan kami praktikan kurang teliti, kancingnya terselip diantara sela-sela polibag selain itu juga   kalau kita lihat dialam yang sebenanya tentang fenotif bahwasannya gen itu Cuma sedikit sekitar 30 % sedangkan lingkungan sangat besar sekali pengaruhnya sekitar 70 %.
            Dari data yang diperoleh ternyata Warna Merah  sifat yang nampak dari luar yang disebut dengan fenotif sedangkan lambang dari MM ini adalah gen homozigot perpaduan antara dua gen yang dominan (M) dan (M) yang merupakan hasil perpaduan sel kelamin yang menentukan sifat individu. MM merupakan Genotif sifat yang tidak nampak dari luar atau tertutupi. Genotif ini merupakan sifat atau karakter yang ditentukan oleh gen. ada yang menyebut genotif sebagi factor bakat atau pembawaan. Sifatnya menurun  dan diwariskan kepada keturunannya. Akan tetapi pengaruh genotif tidak selalu menampakakn hasilnya sebab sangat bergantung pada lingkungannya.
            perbedaan nisbat fenotif pada kedua sifat kodominan, karena munnculnya sifat hetrozigot.(=dihibrid) pada kodominan sebagian. Pada kodomain penuh sukar menduga genotif heterozigot dari fenotifnya. Sebagai contoh pada percobaan kancing jika dianalogikan kedalam kehidupan sehari-hari missal warna Merah pada tanaman bunga mawar yang man fenotifnya bunga mawar ini warnanya merahakan selalu menimbulakan pertanyaan apakah warna pada bunga mawar merah berasal dari genotif dominan MM atau genotif Heterozigot Mm.
Sebalinya pada kodomaian sebagian seperti pada percobaan kancing yang mana jika dianalogikan kedlam tanaman bunga mawar, selalu dapat ditetapkan bahwa fenotif bunga merah adalah genotif dari WW, bunga berwarna merah muda berasala dari genotif Mm dan bunga putih dari genotif mm.




DAFTAR PUSTAKA

Ø   Yatim,Wildan.2003.Genetika.Bandung:Tarsito
Ø  Pratiwi,D.A,Dkk.Biologi.Jakarta:Erlangga
Ø  Karseno,Dkk.2004.Biologi.Solo:Putra Kertonata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar