Penerapan
praktikum
nata de coco di sma
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Bioteknologi
Dosen Pengampu : Ina Rosdiana L. S.Si M.S.i
Disusun Oleh :
ANDRI
TARBIYAH
/IPA-Biologi B/ VI
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik.
Proses pembelajaran dialami
sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.Masyarakat
Indonesia sudah menganal Nata de Coco
merupakan jenis makanan berserat yang dihasilkan Acetobacterxylinum dalam media
cair bergula sebagi susbtratnya. Nata de Coco merupakan makanan sehat kaya
serat yang banyak dikonsumsi sebagai makanan pencuci mulut atau desert. Air
kelapa merupakan hasil samping pengolahan kelapa yang belum banyak dimanfaatkan
dan banyak dibuang sebagai limbah. Bagimana Penanganan limbah air kelapa
bertujuan agar memperoleh nilai tambah secara ekonomi sekaligus menangani
limbah air kelapa tersebut. Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai substrat
menghasilkan Nata de Coco karena mengandung gula, mineralMg2+, foktor pendukung
pertumbuhan (growt promoting factor) untuk A. xylinum.Pembuatan Nata de Coco
dengan menggunakan substrat air kelapa dilakukan dengan cara menambahkan gula
sukrosa (gula pasir) 10%, urea 0,5%,asam asetat glasial 2% atau asam cuka dapur
25% sebanyak 16 ml/ liter air kelapa dan bisa
dijadikan sebagai bahan pembelajarn biologi di sma yang akan
menghasilkan ketrampilan dalam mebuat
nata de coco
1.2 Rumusan Masalah
a.
Bagaimana
Penerapan Praktikum Nata de coco di sma?
b.
Bagaimana
cara membuat Nata de coco?
c.
Apa
Manfaat Penerapan Nata De coco terhadap siswa?
1.3
Tujuan
a.
Mengetahui
Penerapan Praktikum Nata de coco di sma
b.
Mengetahui
cara membuat Nata de coco
c. Mengetahui Penerapan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penerapan
Praktikum Nata De Coco
Pada penerapan praktikum na de coco
didalam pembelajaran ini
General life skils dikembangkan untuk peserta dididk sejak TK sampai perguruan
tinggi. specifik life skils pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik (untuk selanjutnya, dalam makalah ini akan
digunakan istilah asingnya yaitu Student-Centered Learning, disingkat
SCL) lahir pada awal abad ke-20, yaitu pada saat orang-orang mulai meyakini
bahwa pendidikan harus memperhitungkan peserta didik sebagai unsur aktif dalam
proses inkuiri, yaitu proses memecahkan masalah yang dihadapinya sendiri.
Dibawah pengaruh perspektif pendidikan yang disebut Progressive Education yang
meyakini bahwa pengalaman langsung adalah inti dari belajar. Para pendukung Progressive
Education menentang pembelajaran yang menganggap bahwa peserta didik
sebagai kantong kosong yang baru berisi bila diisi oleh guru (teori Tabula
rasa). Peran guru adalah sebagai fasilitator dan pemandu dalam proses pemecahan
masalah peserta didik. John Dewey adalah pelopor pandangan progresif ini. Dia
menegaskan bahwa kelas adalah laboratorium yang memotret kehidupan yang
sebenarnya. Dia mengajak guru untuk menggunakan masalah riil sehari-hari untuk
dipecahkan oleh peserta didik, sebagai bahan pembelajaran. Dewey menekankan
bahwa pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang memuat
masalah-masalah nyata yang sedang dihadapi, tidak tentang hal-hal yang abstrak
bagi peserta didik. Dewey dikenal dengan filosofi pendidikan learning by
doing.
SCL
dilandasi oleh paham konstruktivisme. Konstruktivisme berarti bahwa peserta
didik membangun (to construct) pemahamannya tentang dunia. Berbicara
mengenai konstruktivisme bukanlah berbicara tentang suatu teknik tertentu dalam
pembelajaran, melainkan kita berfikir tentang proses perolehan pengetahuan dan
asesmennya. Ada dua 4
kata
kunci dalam konstruktivisme, yaitu aktif (active) dan makna (meaning)
dimana pembelajaran konstruktivis tersebut digambarkan sebagai berikut:
“Peserta didik tidak semata-mata merekam atau mengingat materi yang dipelajari,
melainkan mengkonstruksi suatu representasi mental yang unik tentang materi
tersebut, tugas yang akan dipentaskan, memilih informasi yang dianggapnya
relevan, dan memahami informasi tersebut berdasarkan pengetahuan yang ada
padanya, dan kebutuhannya. Peserta didik menambahkan informasi yang
diperlukannya tidak selalu dari materi yang disediakan guru. Ini merupakan
suatu proses yang aktif karena peserta didik harus melakukan berbagai kegiatan
kognitif, afektif, dan psikomotorik agar informasi tersebut bermakna bagi
dirinya .
B. Cara
Membuat Nata De Coco
Nata de Coco merupakan makanan pencuci mulut (desert).
Nata de Coco adalahmakanan yang banyak mengandung serat, mengandung selulosa
kadar tinggi yangbermanfaat bagi kesehatan dalam membantu pencernaan.Kadungan
kalori yang rendah pada Nata de Coco merupakan pertimbangan yang tepatproduk
Nata de Coco sebagai makan diet. Dari segi penampilannya makanan inimemiliki
nilai estetika yang tinggi, penampilan warna putih agak bening, tekstur kenyal,aroma
segar. Dengan penampilan tersebut maka nata sebagai makanan desert memilikidaya
tarik yang tinggi. Dari segi ekonomi produksi nata de coco menjanjikan
nilaiambah. mengungkapkan bahwa pembuatan nata yang diperkaya denganvitamin dan
mineral akan mempertinggi nilai gizi dari produk ini.Nata de Coco dibentuk oleh
spesies bakteri asam asetat pada permukaan cairanyang mengandung gula, sari
buah, atau ekstrak tanaman lain (Lapuz et al., 1967).beberapa spesies yang
termasuk bakteri asam asetat dapat membentuk selulosa, namunselama ini yang
paling banyak dipelajari adalah A. xylinum BakteriA. xylinum termasuk genus
Acetobacter (Ley & Frateur, 1974). Bakteri A. xylinum bersifat Gram
negatip, aerob, berbentuk batang pendek atau kokus
Pemanfaatan limbah pengolahan kelapa berupa air
kelapa merupakan caramengoptimalkan pemanfaatan buah kelapa. Limbah air kelapa
cukup baik digunakan untuk substrat pembuatan Nata de Coco. Dalam air kelapa
terdapat berbagai nutrisi yang bisa dimanfaatkan bakteri penghasil Nata de
Coco. Nutrisi yang terkandung dalam airkelapa antara lain : gula sukrosa 1,28%,
sumber mineral yang beragam antara lain Mg2+ 3,54 gr/l serta adanya faktor
pendukung pertumbuhan (growth promoting factor) merupakan senyawa yang mampu
meningkatkan pertumbuhan bakteri penghasil nata (A. xylinum) (Lapus et al.,
1967). Adanya gula sukrosa dalam air kelapa akan dimanfaatkan oleh A. xylinum
sebagai sumber energi, maupun sumber karbon untuk membentuk senyawa metabolit
diantaranya adalah selulosa yang
membentuk
Nata de Coco. Senyawa peningkat pertumbuhan mikroba (growth promotingfactor)
akan meningkatkan pertumbuhan mikroba, sedangkan adanya mineral dalam substrat
akan membantu meningkatkan aktifitas enzim kinase dalam metabolisme didalam sel
A. xylinum untuk menghasilkan selulosa.
Dengan perrtimbangan diatas maka pemanfaatan limbah
air kelapa merupakan
upaya
pemanfaatan limbah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Fermentasi Nata
de
Coco dilakukan melalui tahap-tahap berikut:
-
Persiapan bahan dan alat
-
Pemeliharaan biakan murni A. xylinum.
-
Pembuatan starter.
-
Fermentasi.
-
Pemanenan
-
Pengolahan
-
Pengemasan
PROSES
PEMBUATAN NATA DE COCO
Peralatan
yang diperlukan:
1.
Kompor.
2.
Panci untuk merebus media/ air kelapa.
3.
Gelas ukur besar 1liter dan 250 mili liter.
4.
Pengaduk.
5.
Pisau pengiris nata.
6.
Plastik kemasan 1/2 kg.
7.
Saringan air kelapa/ ayakan tepung.
8.
Nampan/ wadah untuk fermentasi.
9.
Kain putih/mori untuk penutup 3 m.
10.
Tali pengikat/karet.
11.
Ember/baskom perendam/pencuci.
12.
Timbangan kue.
13.
Sealing cup ukuran akua gelas.
Bahan
yang diperlukan:
1.
Air kelapa 25 liter.
2.
Gula pasir 2,5 kg.
3.
Asam cuka (asam asetat 25%)/asam cuka dapur 400 mili liter.
4.
Urea 25 g.
5.
Sirup rasa dan warna disesuaikan kesukaan masyarakat
6.
Kap gelas (ukuran aqua gelas).
7.
Allumunium foil satu gulung.
8.
Sendok plastik.
Pemeliharaan Kultur Murni A. xylinum Biakan atau
kultur murni A. xylinum diperoleh di laboratorium Mikrobiologi Balai Besar
Litbang Pascapanen Pertanian, Bogor. Kultur tersebut tumbuh pada media Hassid Barker.
Koleksi kultur dapat dalam bentuk kering beku dalam ampul, maupun dalam bentuk
goresan dalam agar miring (slant agar). Koleksi kultur dalam bentuk kering beku
dalam ampul dapat bertahan hidup bertahun-tahun tanpa peremajaan. Sedangkan
koleksi kultur dalam agar miring perlu peremajaan setiap 2-3 bulan. Kebanyakan
koleksi kultur
pemeliharaannya
dengan cara peremajaan dilakukan pada media agar miring Koleksi kultur pada
media agar miring Pemeliharaan koleksi kultur yang dimiliki dapat dilakukan
dengan cara:pembuatan media Hassid Barker Agar (HBA) dalam tabung reaksi dan
peremajaan kultursetiap 2-3 bulan. Komposisi media HBA adalah sebagai berikut:
sukrosa 10%,(NH4)2SO4 0,6 g/L, K2HPO4
5,0 g/L, ekstrak khamir 2,5 g/L 2 % asam asetat glasial, agardifco 15 g/L .
Media HBA dimasukkan kedalam tabung reaksi dan disterilkan dalamautoclave 121
oC, 2 atm, selama 15 menit. Media dalam tabung reaksi masih panas. diletakkan
mring hingga membeku untuk menghasilkan media agar miring. Peremajaan dapat
dilakukan dengan cara menggoreskan 1 ose kultur kedalam media agar miring yang telah
dipersiapkan. Kutur baru diinkubasi pada suhu kamar, selama 2-3 hari. Kultur akan
tumbuh pada media HBA miring dengan bentuk sesuai alur goresan. Kultur yang terlah
diremajakan siap untuk kultur kerja, dan sebagian disimpan untuk kultur simpan atau
kultur stok (Stock Culture).
Persiapan
Substrat
Sustrat adalah media pertumbuhan bakteri A. xylinum,
bentuk cair yang didalamnya mengandung nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan A. xylinum, untuk menghasilkan Nata de Coco. Cara penyiapan
substrat untuk pembuatan Nata de Coco dengan bahan baku air kelapa ádalah
sebagai berikut; air kelapa yang diperoleh dari pasar disaring dengan menggunakan
kain saring bersih. Kedalam air kelapa ditambahkan sukrosa (gula pasir)sebanyak
10% (b/v). Gula ditambahkan sambil dipanaskan, diaduk hingga homogen. Urea
(sebanyak 5 gram urea untuk setiap 1 liter air kelapa bergula yang disiapkan) ditambahkan
dan diaduk sambil didihkan. Substrat ini didinginkan, kemudian ditambah asam
acetat glacial (asam cuka ) sebanyak 2% atau asam cuka dapur 25% (16 ml asam asetat
untuk setiap 1 liter air kelapa). Substrat disterilkan dengan cara dimasukkan
dalam outoclave pada suhu 121 oC, tekanan 2 atm, selama 15 menit (atau didihkan
selama 15menit).
Penyiapan
Starter
Starter adalah bibit A. xylinum yang telah
ditumbuhkan dalam substratpertumbuhan kultur tersebut sehingga populasi bakteri
A. xylinum mencapai karapatan optimal untuk proses pembuatan nata , yaitu 1 x
109 sel/ml. Biasanya karapatan ini akan dicapai pada pertumbuhan kultur
tersebut dalam susbtrat selama 48 jam (2 hari).Penyiapan starter adalah sebagai
berikut: substrat disterilkan dengan outoclave atau dengan cara didihkan selama
15 menit. Setelah dingin kira-kira susu 40 oC, sebanyak 300 ml dimasukkan
kedalam botol steril volume 500 ml. Substrat dalam botol steril diinokulasi
(ditanami bibit bakteri A. xylinum) sebanyak 2 ose (kira-kira 2 pentol korek 6 api),
bibit A. xylinum. Substrat digojog, sebaiknya menggunakan shaker dengan
kecepatan
140 rpm ( secara manual digojog setiap 2-4 jam ).Starter ditumbuhkan selama 2
hari, pada suhu kamar.
Fermentasi
Fermentasi adalah suatu proses pengubahan senyawa
yang terkandung didalam substrat oleh mikroba (kulture) misalkan senyawa gula
menjadi bentuk lain (misalkan selulosa /Nata de Coco), baik merupakan proses
pemecahan maupun proses pembentukan dalam situasi aerob maupun anaerob. Jadi
proses fermentasi bisa terjadi proses katabolisme maupun proses anabolisme. Fermentasi
substrat air kelapa yang telah dipersiapkan sebelumnya prosesnyasebagai
berikut; substrat air kelapa disterilkan dengan menggunakan outoclave atau dengan
cara didihkan selama 15 menit. Substrtat didinginkan hingga suhu 40oC. Substrat
dimasukkan pada nampan atau baskom steril dengan permukaan yang lebar,dengan
kedalaman substrat kira-kira 5 cm. Substrat diinokulasi dengan menggunakan starter
atau bibit sebanyak 10 % (v/v). Substrat kemudian diaduk rata, ditutup dengan menggunakan
kain kasa. Nampan diinkubasi atau diperam dengan cara diletakan pada tempat
yang bersih, terhindar dari debu, ditutup dengan menggunakan kain bersih untuk menghindari
terjadinya kontaminasi. Inkubasi dilakukan selama 10 – 15 hari, pada suhu kamar.
Pada tahap fermentasi ini tidak boleh digojok. Pada umur 10-15 hari nata
dapatdipanen.
Proses
Pengolahan Nata de Coco
Nata de Coco yang dipanen pada umur 10-15 hari,
dalam bentuk lembaran dengan ketebalan 1 - 1,5 cm. Nata de Coco dicuci dengan
menggunakan air bersih, diiris dalam betuk kubus, dicuci dengan menggunakan air
bersih. Nata de Coco direndam dalam air bersih selama 2-3 hari. Agar rasa asam
Nata de Coco hilang perlu direbus hingga selama 10 menit. Hingga tahap ini
telah dihasilkan Nata de Coco rasa tawar.
Untuk menghasilkan Nata de Coco siap konsumsi yang
memiliki rasa manis dengan flavour tertentu perlu dilakukan proses lanjut. Nata
de Coco direbus dalam air bergula. Penyiapan air bergula dengan cara
menambahkan gula pasir sebanyak 500 gr ke7 dalam 5 liter air ditambahkan vanili
atau flavour agent lain untuk menghasilkan valour yang diinginkan. Potongan
Nata de Coco bentuk dadu dumasukkan kedalam air bergula selanjutnya direbus
hingga mendidih selama 15 menit. Nata de Coco didingankan dan siap untuk
dikonsumsi.
Gambar 2. Produk Nata
de Coco, memiliki kenampakan putih bersih
Pengemasan
Kemasan merupakan aspek penting dalam rangka
menghasilkan produk Nata de Coco untuk keperluan komersial. Dengan demikian
proses pengemasan perlu dilakukan secara teliti dan detai prosesnya sehingga
menghasilkan nilai tambah yang optimal darimanfaat dan tujuan pengemamasan
tersebut. Kemasan terhadap produk Nata de Coco memiliki tujuan sebagai berikut:
a.
Mengawetkan produk agar bertahan lama tidah rusak.
b.
Memberikan sentuhan nilai estetika terhadap produk sehingga memiliki
daya
tarik yang lebih tinggi.
c.
Meningkatkan nilai tambah secara ekonomi terhadap produk.
d.
Memudahkan proses penyimpanan dan distribusi produk.
Pengemasan
dapat dilakukan dengan kemasan yang sederhana dengan menggunakan kantung
plastik kemasan dengan usuran bervariasi ½ kg, 1 kg dan seterusnya sesuai
dengan keperluan pasar bila pengemasan bertujuan untuk komersial. Kemasan dapat
pula dilakukan dengan menggunakan kemasan cup plastik, ukuran aqua cup atau
yang lebih besar. Ragam bentuk dan ukuran sangat ditentukan oleh kebutuhan pasar.
Untuk menghasilkan kemasan yang baik dengan mempertimbangkan keawetanproduk
yang dihasilakan perla diperhatikan hal-hal seabagai berikut:
a.
Kemasan harus bersih atau steril.
b. Isi kemasan
diusahakan penuh agar tidak ada udara tersisa dalam kemasan sehingga mikroba
kontaminan tidak tumbuh.
Gambar
3. Produk Nata de Coco dalam kemasan.
Proses pengmasan produk Nata de Coco dapat dilakukan
sebagai berikut; Nata de Coco yang telah direbus dengan penambahan gula dan
flavouring agent tertentu didinginkan hingga suhu 40 oC (suma-suam kuku).
Produk tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam kemasan plastik atau cup secara
aseptik untuk menghindari contaminan. Pengisian produk kedalam kemasan harus
penuh agar tidak tersisa udara dalam kemasan sehingga mikroba kontaminan tidak
bisa tumbuh. Kemasan selanjutnya ditutup dengan menggunakan sealer. Pengemasan
selesai produk dimasukkan dalam air dingin hingga produk menjadi dingan dan
segera ditiriskan. Selanjutnya produk yang telah dikemas dan didistribusikan
atau disimpan dalam penyimpan berpendingin aganr tetap segar dan lebih awet.
C.
Manfaat
Penerapan Nata De coco terhadap siswa
Manfaatnya dalam pembelajaran ini siswa tidak merasa jenuh terhadap
kegiatan belajar yang berlangsung didalam kelas dengan adanya penerpan ini
minat siswa terhadap pelajaran biologi lebih antusias dalam belajar karena jika
minat siswa ini sangat bagus maka akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya
jadi ketika minat siswa ini muncul dengan bagus mka akan timbul rasa semangat
belajar biologi. Selain itu juga memberikan ketranpilan kepada siswa bagaiman
cara mebuat nata de coco yang mana ketrampilan ini merupakan bekal mereka untuk
terjun dimasyakat dan bisa menghasilkan uang untuk modal bagi dirinya sendri.
Serta meningkatkan jiwa kewrirausahaan didalam dirinya.
Disamping itu juga Membangkitkan minat belajar siswa
itu juga
merupakan tugas guru yang mana guru harus benar-benar bisa menguasai semua
keterampilan dengan adannya penerapan ini yang menyangkut pengajaran, terutama keterampilan dalam bervariasi, keterampilan ini sangat mempengaruhi minat belajar siswa seperti
halnya bervariasi dalam gaya mengajar, jika seorang guru tidak menggunakan
variasi tersebut, siswa akan cepat bosan dan jenuh terhadap materi pelajaran.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru hendaklah menggunakan penerpan praktikum alam pembelajaran agar semangat dan minat siswa dalam belajar meningkat, jika sudah
begitu, hasil belajarpun sangat memuaskan. Dan tujuan pembelajaran pun akan
tercapai dengan maksimal.
merupakan tugas guru yang mana guru harus benar-benar bisa menguasai semua
keterampilan dengan adannya penerapan ini yang menyangkut pengajaran, terutama keterampilan dalam bervariasi, keterampilan ini sangat mempengaruhi minat belajar siswa seperti
halnya bervariasi dalam gaya mengajar, jika seorang guru tidak menggunakan
variasi tersebut, siswa akan cepat bosan dan jenuh terhadap materi pelajaran.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru hendaklah menggunakan penerpan praktikum alam pembelajaran agar semangat dan minat siswa dalam belajar meningkat, jika sudah
begitu, hasil belajarpun sangat memuaskan. Dan tujuan pembelajaran pun akan
tercapai dengan maksimal.
BAB III
KESIMPULAN
Pada penerapan praktikum na de coco
didalam pembelajaran ini.Peserta didik tidak semata-mata merekam atau mengingat
materi yang dipelajari, melainkan mengkonstruksi suatu representasi mental yang
unik tentang materi tersebut, tugas yang akan dipentaskan, memilih informasi
yang dianggapnya relevan, dan memahami informasi tersebut berdasarkan
pengetahuan yang ada padanya, dan kebutuhannya. Peserta didik menambahkan
informasi yang diperlukannya tidak selalu dari materi yang disediakan guru. Ini
merupakan suatu proses yang aktif karena peserta didik harus melakukan berbagai
kegiatan kognitif, afektif, dan psikomotorik agar informasi tersebut bermakna
bagi dirinya
Beberapa
tahapan pembuatan Nata de Coco ádalah sebagai berikut: pemeliharaan kultur A.
xylinum, pembuatan starter, pembuatan media fermentasi atau substrat,
fermentasi, pemanenan, pengolahan danpengemasan. Teknologi pembuatan Nata de
Coco merupakan teknologi sederhana, namun dalam proses pembuatannya memerlukan
perhatian pada titik kritis yaitu; pemeliharaan kultur A. xylinum, penyiapan
starter dan proses fermentasi. Kebersihan merupakan faktor sangat penting untuk
keberhasilan dan proses
pembuatan
Nata de Coco.
Manfaatnya dalam
pembelajaran ini siswa tidak merasa jenuh terhadap kegiatan belajar yang
berlangsung didalam kelas dengan adanya penerpan ini minat siswa terhadap
pelajaran biologi lebih antusias dalam belajar karena jika minat siswa ini
sangat bagus maka akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. memberikan
ketranpilan kepada siswa bagaiman cara mebuat nata de coco yang mana
ketrampilan ini merupakan bekal mereka untuk terjun dimasyakat dan bisa
menghasilkan uang untuk modal bagi dirinya sendri. Serta meningkatkan jiwa
kewrirausahaan didalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø R.E.
Buchanan & N.E. Gibson (Ed) Bergeys Manual of Determinatif
Ø Bacteriology,
Eight Edition. The Williams & Wilkins Co. Baltimore.
Ø Moat,
A.G. 1979. Microbial Physiology. Jhon Willey & Sons, New York, 600p.
Ø Masaoka,
C., Ohe, T., & Sakato, N., 1993. Production of Cellulose from Glucose by
Ø Acetobacter
xylinum. J. Ferment. Bioeng. 75: 18-22.
Ø Pracaya.
Bertanam Nanas. Penebar Swadaya. Salatiga.
wah mantap mg bermanfaat..
BalasHapus