Sabtu, 17 Desember 2011

PERIKEHIDUPAN IKAN MAS MERAH





PERIKEHIDUPAN
IKAN MAS MERAH



Tim Penyusun:

Wiwin Siti Asiah
Venty Melinda
Heni Risnawati
Ade Tiara
Ahmad Habibi
Andri
Salam Penulis

Kami adalah mahasiswa biologi, yang haus akan ilmu pengetahuan. Kami menuangkan hasrat dan impian kami melalui secarik tinta hitam yang kami lukiskan ke dalam helain kertas putih. Pada kesempatan ini kami diberi kesempatan untuk menuangkan kreativitas kami melalui buku ini. Alhamdulilllah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi berbagai kenikmatan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan perikehidupan hewan ikan Mas ini, tepat sesuai dengan target.
Terimaksih kepada Ibu Eka fitriah S,Si M,P.d selaku dosen pengampu kami. Atas motivasi dan dorongannya dalam pembuatan perikehidupan ini serta rekan-rekan atas kerja samanya. Dengan segala keterbatasan dan wawasan. sangat sadar sekali bahwa Karya Tulis ini berupa buku masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kami berharap adanya masukan berupa kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak bagi perbaikan penulisan kedepannya. Kami berharap bahwa karya tulis sederhana ini bisa memberi inspirasi kepada semua pihak terutama para sahabat, guru di manapun, yang kebetulan membaca karya tulis ini. Amin.
& ISI BUKU



Salam Penerbit                                              iii
Isi Buku                                                      iv

Ikan Mas Merah                                            1
Morfologi & Anatomi Ikan Mas                            6
Habitat Ikan Mas                                           18
Perkembangbiakan Ikan Mas                               20
Kebiasaan Makan Ikan Mas                                22
Peranan Ikan Mas                                           23

Tentang Penulis                                             24
IKAN MAS MERAH
Klasifikasi Ikan Mas Merah
Kingdom         : Vertebrata
Kelas               : Pisces
Ordo                : Ostariophysi
Famili              : Cyprinidae
Genus              : Cyprinus
Spesies            : Cyprinus sp
     Pada hari selasa bulan April 2010, tepatnya setelah kuliah zoologi kami semua berkumpul untuk merumuskan hewan apa yang akan dijadikan bahan untuk diamati. Disini kami memutuskan untuk mengamati ikan Mas Merah karena ikan ini sangat mudah dikembangbikan dan tidak susah dalam merawatnya. Ada salah satu dari teman kami ini tidak menyetui untuk mengamatinya ini disebabkan karena habitat ikan Mas Merah ini suka diair yang bersih dan susah beradaptasi diair ynag biasa sehingga untuk merawtnya dibutuhkan keuletan khusus. Tak hanya itu saja ada satu orang yang  menjelaskan bahwa ikan lele ini sangat mudah untuk dipelihara buktinya para pedagang ikan lele mereka sangat cekatan dalam merawatnya disini yang harus dilakkan adalah proses aklimatisasi ikan yang sesuai dengan habitatnya seperti dikasih Oksigen yang cukup. Pemberiaan makanan yang teratur insya allah akan mencapai keberhasilan. Akhinya dengan penjelasin ini kami semua setuju untuk memelihara ikan Mas merah untuk diamati. Dan setelah perdebatan yang cukup memakan waktu ini akhirnya kita sepakat yakni Perikehidupan Ikan Mas merah.

Minggu pertama:
Pada hari pertama  kami mencari ikan Mas Merah yang masih kecil untuk kami jadikan sebagai obseravi perikehidupan ikan, disaat mencari ikan ini ada rasa yang melelahkan karena ikan ini susah dicari dipasar, hal ini dikarenakan ikan ini masih jarang. Ditengah kelelehan yang berkecamuk dalam dada. Disini  ada sebuah secercah titik terang dipelupuk mata terlihat ada pedagang ikan dideretan pojok yang sempit, dengan semangat yang membara kami langsung menghampiri pedagang ikan Mas Merah. Selanjuntnya kami melekukan ijab kobul dengan pedagang  untuk membeli ikan mas merah dan menanyakan beberapa hal kepada pedagang ikan mengenai ikan mas merah, seperti umur ikan berapa bulan, kebiasan makannya dan cara perawatnya. Ikan Mas merah ini berumur 3 minggu. Ujar bapak Dalan si penjual ikan.
Kemudian kami membawanya kerumah, untuk dipelihara dan diamti tingka lakunya dalam kesehariannya. Setibanya dirumah, kami menaruh ikan mas merah ke dalam baskom, hal ini dikarenakan aquariumnya masih kotor dan belum dibersihkan. Kami langsung memberinya makanan berupa kopan, kopan ini  merupakan  makanan kesukaan ikan Mas merah selain cacing merah. Dia dengan cekatan melahap semua kopan yang kami berikan sampai habis.
Sebelum kami masukan ikan kedalam aquarium terlebih dahulu kami mengukur bagian-bagian tubuhnya secara morfomeik yaitu: Panjang keseluruhan 5 cm, panjang sirip ekor 0,3 cm, panjang kepala 1cm, panjang badan 2,5 cm, panjang ekor 1 cm, panjang sirip dada 0,1cm, panjang sirip perut 0,3 cm dan panjang sirip anus 0,2 cm. 
Setelah itu, kami masukan ikan Mas Merah kedalam aquarium sampai pengamatan perikehidupan selesai yaitu  dua bulan. Disini kami melakukan aklimitasi terhadap ikan supaya ikan ini bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya seperti kami membuat oksigen buatan dari selang dengan tujuan ikan ini bisa mnedapatkan oksigen yang cukup. Setiap hari kami memberinya makan dipagi hari tepatnya pukul 06.00, pukul 15.00 dan pukul 21.00. Disamping itu juga setiap seminggusekali kami menguras akuarium tersebut supaya tidak kotor dan tidak menyebabkan adanya bakteri yang menginfeksi tubuh ikan.

Minggu kedua:
Selama minggu pertama kami memberinya makanan berupa kopan dan hasilnya ikan mas merah sangat menyukai makanan tersebut, namun pada minggu kedua pagi hari, kami mencoba memberi makan berupa roti namun respon ikan itu sangat cekatan dan menyambutnya dengan lahap. Pada saat siang hari kami lupa memberi makan ikan terebut dikarenakan tugas yang sangat menumpuk, akibatnya kami melupakan sesuatu yang sangat penting dan berarti yaitu si ikan mas merah yang menunggu makan siang. Dan kami memberi makan ikan tersebut pada malam hari dan sepasang ikan masa merah tersebut melahap habis tanpa sisa makanan yang kami berikan.   
Dikeesokan hari, diminggu kedua kami, mencoba untuk mengukur bagian-bagian tubuh ikan mas merah: Panjang keseluruhan  5 cm, panjang sirip ekor 0,3 cm, panjang kepala 1cm, panjang badan 2,5 cm, panjang ekor 1 cm, panjang sirip dada 0,1cm, panjang sirip perut 0,2 cm dan panjang sirip anus 0,2 cm.

 
Minggu ketiga:
Setelah dua minggu berlangsung, ikan mas merah tersebut panjang dan beratnya masih sama seperti minggu pertama dan kedua. Hal itu dikarenakan bukan berasal dari pemberian makanan yang tidak teratur ataupun pemberian vitamin untuk ikan tetapi hal ini disebabkan karena siklus pertumbuhan ikan mas merah cukup lama. Dan pada minggu  keempat ini kami melakukan rutinitas perawatan ikan mas merah seperti biasanya yakni memberi makan dan menguras akuarium. Disamping itu juga kami membuat oksigen buatan dengan tujuan ikan mas tersebut dapat menyesuaikan diri dengan keadaan habitat aslinya atau yang disebut proses aklimatisasi.

 Minggu keempat:
Pada pengamatan minggu keempat, diperoleh data yang menunjukan bahwa ikan mas tersebut mengalami penambahan panjang seluruh tubuh, sirip ekor, sirip dada, sirip anus dan sirip perut. Menurut pengamatan bisa dilihat dari perkembangan morfologi pada ikan mas merah tersebut. Selama kami melakukan pengamatan pada ikan mas merah tersebut ternyata ikan mas merah tersebut sangat menyukai kopan sebagai makanan favoritnya. Panjang keseluruhan  5.2 cm, panjang sirip ekor 0,5 cm, panjang kepala 1,3cm, panjang badan 2,7 cm, panjang ekor 1,4 cm, panjang sirip dada 0,3cm, panjang sirip perut 0.4 cm dan panjang sirip anus 0,4.
pada hari berkutnya tepatnya limahari setelah empat minggu ikan mas ini mati. Hal ini disebabkan karena akuarium ini tidak dikuras seperti rutinitas biasanya karena kami sibuk dengan tugas-tugas yang sudah memanggil-manggil untuk segera dikerjakan dan teriakan dari dosen untuk segera mengumpulkan tugas-tugas kami. Dengan rasa yang sesal yang berkecamuk dalam dada  karena tugas harus segera dikumpulkan (mengejar deadline).




             



MORFOLOGI DAN  ANATOMI IKAN MAS

§ Morfologi ikan Mas
Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak (comprossed). Mulutnya terletak di bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat disembulkan (protaktil). Di bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut. Di ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga baris gigi geraham.
Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (lingkaran).
          Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian belakang berjari keras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi. Letak sirip punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral). Sirip duburnya (anal) mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi. Garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.

§ Anatomi ikan Mas
 Ada 10 sistem anatomi pada tubuhnya:
1.      Sistem penutup tubuh (kulit): antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2.      Sistem otot (urat daging): penggerak tubuh, sirip-sirip, insang.
1.      Sistem rangka (tulang): tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh.
2.      Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan.
3.      Sistem peredaran darah (sirkulasi): organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb.
4.      Sistem pencernaan: organnya saluran pencernaan dari mulut sampai anus.
5.      Sistem saraf: organnya otak dan saraf-saraf tepi.
6.      Sistem hormon: kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb.
7.      Sistem ekskresi dan osmoregulasi: organnya terutama ginjal.
8.      Sistem reproduksi dan embriologi: organnya gonad jantan dan betina.
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
·         menentukan cara bergeraknya mempengaruhi bentuk tubuh  sistem urat daging dan sistem rangka.
O2 dari perairan ditangkap oleh sistem pernafasan dan peredaran darah dibawa ke seluruh tubuh melalui darah, dipertukarkan dg CO2.
SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT

Kulit terdiri dari 2 lapis :
·         epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
·         dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
·         Fungsi kulit:
1.      pembungkus/penutup tubuh
2.      pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3.      penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4.      alat ekskresi osmoregulasi
5.      alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit:
·         sisik, termasuk skut dan kil
·         kelenjar lender
·         kelenjar racun
·         sumber pewarnaan
·         ikan-ikan laut dalam organ cahaya
Tipe-tipe sisik: sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.
Kelenjar lendir: mengeluarkan lendir
1.    fungsi lendir: mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2.      mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3.      mencegah infeksi
4.      menutup luka
5.      mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6.      membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
Kelenjar modifikasi kelenjar lendir, racun: pada spesies-spesies tertentu letaknya berbeda-beda disirip-sirip, fungsinya untuk per-tahanan diri, menyerang, dan mencari makan. Sumber pewarnaan pada ikan: fungsi penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari pewarnaan predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.
SISTEM URAT DAGING (OTOT)
Jenisnya:
·         Bergaris
·         Polos
·         jantung
Kerjanya:
·         di bawah rangsang saraf
·         tidak di bawah rangsang saraf
·         Fungsinya: untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.
·         Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
SISTEM RANGKA (TULANG)

Fungsi rangka:
1.      penegak tubuh
2.      tempat melekatnya otot
3.      pelindung organ-organ dalam
4.      membentuk eritrosit
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam:
a.          Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b.      Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya:
·          Tulang tengkorak
·          tulang punggung
·    tulang rusuk disebut rangka VISCERAL(tulang penyokong insang) disebut rangka APPENDICULAR (tulang penyokong sirip)
Tulang-tulang penutup insang:
·         operculum
·         sub operculum; di bawah
·         pre operculum; di depan
·         interculum; diantara
SISTEM PENCERNAAN

Definisi : Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah
.Organ-organ: Saluran pencernaan terdiri dari (dari arah depan/anterior ke arah belakang/posterior) berturut-turut : hati, empedu, pankreas lambung esophagus, mulut/rongga mulut usus (pilorus dan pilorik saeka). Organ-organ tambahan: kelenjar hati, kelenjar empedu, dan kelenjar pancreas. Organ-organ pelengkap: sungut, gigi, tapis insang.
Menurut jenis makanannya, ikan tergolong menjadi karnivor (makan ikan lain, kepiting, serangga, dsb), herbivor (makan plankton, tanaman air, dsb), dan omnivor (makannya campuran).
Jenis makanan ikan dan cara makannya dapat diduga dari :
·         bentuk mulut, posisi mulut
·         tipe gigi : canin, incisor, dsb
·         tulang-tulang tapis insang : rapat, panjang, halus, dsb
·         perbandingan antara panjang usus dengan panjang tubuhnya. Untuk efektivitas sistem pencernaan, terdapat modifikasi-modifikasi pada lambung (misalkan belanak) dan pada usus (misal pada ikan hiu). Dengan mengetahui jenis makanan alami dan cara makannya, dapat diterapkan pada usaha budidaya ikan.
SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)

Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ : jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah. Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)
Jantung ikan :
·         Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyut lain walaupun otak sudah rusak
·         Bagian-bagian jantung : Atrium, berdinding tipis, Ventrikal, berdinding tebal, sebagai pemompa darah, Bulbus arteriosus, Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi, diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung dan seterusnya., setelah mengedarkan nutrisi dsb.
SISTEM PERNAFASAN
Definisi: Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan:
·         mengambil O2 dari perairan letak?
·         terutama insang
·         organ tambahan mengambil O2 dari udara; paru-paru, labirin, dsb
·         pada embrio dan larva, kulit dan kantung kuning telur
·         Insang, bagian-bagiannya :
·         tulang lengkung insang
·         tulang tapis insang
·         daun insane
Fungsi bagian-bagian insang :
1.      Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf.
2.      Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang.
3.      Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Mekanisme pernafasan:
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dg sistem pernafasan :
1.      Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2.      Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l:
a.       menuju permukaan
b.      menuju tempat pemasukkan air
c.       menuju tempat air yg berarus
3.      Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1.      ukuran dan umur (standia hidup): ikan-ikan kecil membutuhkan O2 >>
2.      aktivitas ikan: yang aktif berenang perlu O2 >>
3.      Jenis kelamin: ikan betina membutuhkan O2 >>
4.      Stadia reproduksi
SISTEM SARAF DAN HORMON
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin hormon dikirim untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan akan merangsang organ target dan aktivitas metabolisme jaringan-jMzaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari:
·         sistem cerebro spinal:
·         sistem saraf pusat: otak dan tulang punggung
·         sistem saraf tepi
·         sistem otonomi: simpati dan parasimpati
organ-organ khusus: hidung, telinga, mata, LL
Keistimewaan mendeteksi kondisi sistem saraf pada ikan: sistem saraf pada LL lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah
Sistem Hormon: Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon:
·         endo hormon: yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas.
·         ekto hormon: yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI

Definisi :
Sistem Ekskresi: sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Sistem Osmoregulasi: sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ dalam sistem ekskresi: kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.
Organ-organ sistem osmoregulasi: kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.
Ginjal: teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung.
dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.
Fungsi Ginjal:
  1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah.
  2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh.
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.
SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
Definisi: Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil. Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.
Organ-organ reproduksi:
Organ kelamin (gonad): menghasilkan sel-sel kelamin (gamet), meng-hasilkan spermatozoa. Gonad jantan: testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan menghasilkan telur. Gonad betina: ovari/ovarium.
Tipe reproduksi:
Berdasarkan organ kelamin ada 2 macam;
1.      Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan)
2.      Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu)
3.      Macam Partenogenesis dan ginogenesis
Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa:
1.      Eksternal (ovivar): pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan.
2.      Internal
a.       vivipar: pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas.
b.      ovovivipar: embrio mendapat sari makanan dari kuning telur
perlu organ penyalur spermatozoa: gonopodium (ikan seribu),
HABITAT IKAN MAS



Nama umum Ikan Mas, nama latin Cyprinus Carpio, nama asing Common Carp. Secara garis besar bentuk dari pada ikan mas yakni badan agak panjang dan pipih dengan warna tubuh keemasan, warna varian lainnya putih, kuning, merah, hitam dan corak kombinasi warna-warna tadi. Mulutnya dapat dilebarkan dengan struktur bibir lunak.Terdapat dua sungut (semacam kumis) yang membedakannya dengan ikan maskoki; Crucian Carp (Carassius Carassius); Gold Fish (Carassius Auratus). Bagian kepala tanpa sisik, seluruh tubuh dipenuhi sisik agak besar kecuali pada varian ikan mas kaca; Mirror Carp dan Leather Carp yang sebagian bahkan nyaris seluruh tubuhnya tidak bersisik. Badannya yang gemuk tersebut dapat mencapai 36 kg dengan panjang 1.5 m (keterangan berat dan panjang disarikan dari The Dorling Kindersley ~ The Encyclopedia Of Fishing – Section Species, Freshwater Fish, Carp, page 135). Tentang berat ini pernah disaksikan ikan mas di Indonesia yang mencapai berat 30 kg panjang 1 m lebih milik seorang petani ikan di Jawa Barat. Untuk ikan mas dengan berat di atas 10 kg yang berhasil dipancing di lokasi alam, foto-fotonya dapat dilihat di Carp Net. Pada varian Wild Carp yang bentuk badannya memanjang ukurannya lebih kecil dari Common Carp. Di Indonesia sendiri Ikan Mas ini mempunyai nama khas sendiri berdasar bentuk, warna dan wilayah penyebarannya seperti Lauk Mas, Mas Majalaya, Punten, Nyonya, Kaca, Kancra Domas, Kumpay dan lain sebagainya.
Ikan mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya merata di daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia. Pembudidayaan ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra dalam bentuk empang, balong maupun keramba terapung yang di letakan di danau atau waduk besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan sistem air deras untuk mempercepat pertumbuhannnya. Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai tentunya yang banyak menyediakan pakan alaminya. Ceruk atau area kecil yang terdalam pada suatu dasar perairan adalah tempat yang sangat ideal untuknya. Bagian-bagian sungai yang terlindungi rindangmya pepohonan dan tepi sungai dimana terdapat runtuhan pohon yang tumbang dapat menjadi tempat favoritnya. Di Indonesia sendiri untuk mencari tempat memancing ikan mas bukanlah hal yang sulit. Karena selain telah dibudidayakan banyak empang yang sengaja dibuat demi memanjakan para penggemar mancing ikan mas.
PERKEMBANGBIAKAN


Ikan Mas berkembang biak dengan bertelur, masa kawinnya pada daerah tropis pada saat awal musim hujan. Ikan Mas betina biasanya bertelur di dekat tumbuhan di dalam air di perairan dangkal yang tembus sinar matahari, telur-telur tersebut kemudian menempel pada dedaunan. Pada suhu yang hangat dan kondisi yang ideal telurnya akan menetas dalam 5 sampai 8 hari. Karena malasnya sang induk betina maupun jantan maka hasil yang menetas sangat sedikit dibanding telurnya. Para petani yang membudidayakan ikan ini biasanya memindahkan telur-telur yang telah menempel pada medianya ke kolam lain agar didapat hasil yang maksimal. Beberapa bulan kemudian ikan mas sudah layak dikonsumsi beratnya lebih kurang 250 gram. Untuk pancingan biasanya adalah ikan mas yang telah mencapai berat 500 gram ke atas
Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas Bering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan. 
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa. Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram. Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.
KEBIASAAN MAKAN

Kebiasaan makan (Feeding Habit) ikan mutlak diketahui seorang pemancing walau dirinya bukan seorang biolog, karena pengetahuan ini memberikan petunjuk buat pemancing tentang umpan, selera makan, waktu makan dan sebagainya. Ikan Mas dapat dikatagorikan sangat rakus. Memakan segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air dan permukaan air. Pakan alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang, larva serangga dan organisma lainnya yang ada di perairan. Dia akan membuka mulutnya lebar-lebar dan kemudian menyedot makanannya seperti alat penghisap. Terkadang mengaduk-aduk dasar air dengan mulut dan badannya sehingga menimbulkan bayang kecoklatan pada perairan.
PERANAN IKAN MAS


Sebagai sumber penyediaan protein hewani.
Sebagai ikan hias.

   Ikan mas mangandung Omega 3 dan Omega 6
Omega 3 dan Omega 6 termasuk dalam asam lemak tak jenuh jamak esensial yang berguna untuk memperkuat daya tahan otot jantung, meningkatkan kecerdasan otak jika diberikan sejak dini, melenturkan pembuluh darah, hingga dapat menurunkan kadar trigliserida, mencegah penggumpalan darah dan mencegah munculnya berbagai jenis kanker.
* TENTANG PENULIS *


Nama                     : Ade Tiara
Tempat Tgl Lahir : Cirebon, 26 Agustus 1991
Alamat                              : Desa warukawung,
                       kec. Depok Cirebon
Moto hidup           : Jangan menyerah, pintu
                                kemenagan menanti


Nama                      : Heni Risnawati
Tempat Tgl Lahir   : Majalengka, 10 Februari 1990
Alamat                               : Desa jatisawit Rt 04 Rw 02,  
         Kec. Dawuan Kab. Majalengka
Moto hidup             : Hidup adalah suatu ujian maka
                                  hadapilah  dengan penuh  
                                  kesabaran dan yakinlah pasti   
                                  berakhir dengan kebahagiaan


Nama                        : Wiwin Siti Asiyah
Tempat Tgl Lahir     : Cirebon, 27 September 1988
Alamat                                 : Desa gintung tengah, Kec.
                                   Ciwaringin. Kab.Cirebon.
Moto hidup              : "Semangat"

Nama                        : Venty Melinda
Tempat Tgl Lahir     : Jakarta, 10 Mei 1990
Alamat                     : Jln. Gng Galunggung III
                                   D/21 No.113 Perumnas Kota
  Cirebon.
Moto hidup              : Kita adalah produk dari
  pikiran kita


Nama                        : Ahmad Habibi
Tempat Tgl Lahir     : Cirebon, 12 Mei 1989
Alamat                     : Jln. Suryanegara 09/02 Desa
                                   pamijahan, Kec. plumbon
                                   Kabupaten Cirebon.
Moto hidup              : Suatu kebaikan akan dibalas
                                   dengan kebaikan begitu pula
                                   sebaliknya

Nama                        : Andri
Tempat Tgl Lahir     : Cirebon, 27 Mei 1989
Alamat                     : Jln. Kisujana blok 4 udik
                                  desa Gegesik kulon  Kec.
                                  Gegesik Kabupaten Cirebon.
Moto hidup              : Tetap tersenyum dalam                  
                                   keadaan apapun.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar